Rabu, 28 Juli 2010

….i'm also her bestfriend


Menggeliat….hoaaaam…siang ini damai dan panas..ngengat diluar sana sibuk berbunyi..ngiiiing..ngiiing….

Tidurku nyenyak, dan aku masih malas malasan di depan tivi, di lantai yang adem.

Hmm..waktunya makan.

Nyam nyam….bau ikan tuna di “piring” sudah mengundang selera makanku.

Huup..beratnya, kugoyangkan panggulku dengan sexy. Tubuhku semakin berat saja rupanya, huft..biarlah, toh Lily selalu suka kucing gendut.

Nyam nyam...namaku Tonks. Setidaknya itu yang tertulis di buku riwayat kesehatanku. Aku seekor kucing betina cantik berbulu hitam putih. Campuran anggora Persia. Makanya aku terlihat angkuh. Hidungku tak begitu pesek, tapi lumayan cantiklah aku.mataku kuning, normal seperti warna mata kucing yang lain. Bulu-buluku lebat dan panjang apalagi dibagian ekor, warna hitam mendominasi, sedangkan warna putih ada di bawah perut sampai keleher, hmm..seperti memakai tuxedo. Ditambah ujung-ujung kakiku, semuanya berwarna putih, seperti memakai kaos kaki. Dengar-dengar, keunikan inilah yang membuat Lily memilihku dibanding 2 saudaraku yang berwarna kuning.

Nyam..nyam..umurku baru 12 bulan, baru dewasa menurut perhitungan umur kucing. Nyam nyam nyam… Sudah saatnya aku kawin, tapi tuan putri ku terlalu sibuk dengan percintaannya sendiri.huh..

Aku melirik pada perempuan muda yang baru saja melintas di depanku. Dia ke dapur. “ tooonks..”sambil tersenyum, dia menyapaku, kebiasaannya setiap dia lewat.Tapi aku cuek saja, nyam..nyam…

10 bulan yang lalu, perempuan itu membeliku dari tempat pak dokter, saat itulah aku berpisah dari ibu dan 2 saudara kembarku, entah siapa nama mereka sekarang. Tapi aku yakin…nyam.nyam…mereka sudah sama bahagianya denganku sekarang.

Lily Candradira…tuan putriku, memakai jilbab, berhidung mancung dan dagu terbelah. Ada sebuah lesung pipi cantik di sebelah kanannya. Matanya coklat tua dan rambutnya hitam bergelombang sepunggung. Menurutku dia manusia tercantik yang pernah kutemui [ ooi..emang ada berapa orang yang sudah pernah kutemui?hm…Pak dokter,istrinya, Lily, adik Lily-Amel- dan kedua orang tuanya, Cuma itu ;p, ah..oia, juga ada nenek Lily yang kadang berkunjung >,<>

Kadang-kadang Lily memangku aku sambil mengelus-elus buluku. Biasanya dia sambil bercerita tentang pacarnya-mas Adam-. Ayah Lily tak terlalu ramah padaku, entah kenapa. Beliau pernah memarahi Lily karna curhat padaku. Katanya jangan gila,kamu sudah besar, bersikaplah seperti wanita dewasa.huh…Padahal aku dengarkan semua crita-crita Lily, sambil bergelung dipangguannya dan mengeong yang jelas. Untung Lily Cuma tersenyum dan tetap saja mengelus-elusku.

Aku berhenti makan, sudah kenyang. Kuendus endus tempat minumku sebelum kuminum. Sluruup…lega. Hmm..waktunya tidur.

hah?! tidur lagi?!

Hehe…jangan kaget gitulah…namanya juga kucing. Kerjaku kan Cuma makan …tidur ..eek…meow..

Aku bergelung…di lantai depan TV, mepet ke tembok dan berusaha menyamankan tubuhku.

Baru setengah terpejam, tiba-tiba aku mendengar tuan putri menangis dari balik kamarnya. Kepalaku tegak, memasang telinga. Ah..aku harus menghiburnya. Aku pun bangun sambil menggeliat. Eh..tiba-tiba aku ingin menjilat-jilat buluku. Maaf…naluri >,<

Ekorku mengembang, ketika aku sampai di pintu kamar Lily yang setengah terbuka. Orang tua Lily sedang tak dirumah. Amel juga.Aku mengeong sekali dan berjalan masuk. Lily duduk di kursi meja riasnya,daster ungu panjangnya yang anggun membuatnya tetap cantik menurutku. Rambutnya terurai dan tangannya meremas baju di dadanya. Hmm…kenapa manusia ini suka sekali menangis.

Lily menoleh,lalu melihatku dengan kedua matanya yang telah basah. Manusia bilang itulah yang namanya air mata.aku heran kenapa bangsaku tak memilikinya. Sudahlah…yang penting sekarang adalah menghibur Lily.

Aku mengelus elus tubuhku di kaki Lily, mengeong sambil mendongak menatap matanya. Lily tersenyum…(yess!!) sedikit membungkuk untuk balas mengelus bulu tubuhku yang lembut.”meow..” aih..maaf Lily..hanya suara ini yang mampu kukeluarkan. Jangan sedih ya..aku disini. Hmm..seandainya Lily tahu maksud kedatanganku.

“makasih Tonks…tapi aku lagi sedih…benar-benar sedih” kata Lily masih mengelus2 tubuhku. Seakan-akan dia tahu apa yang kumaksudkan dengan meong-anku tadi. Aku berjinjit kearah tubuhnya, minta digendong. Llily paham dengan maksudku, persahabatan kami yang baru 10 bulan menurut perhitungannya. Bagiku sudah seperti 10 tahun untuk saling tahu masing-masing. Lily mengangkatku, dan mendudukkanku di pangkuannya.

Sedekat ini aku baru bisa lihat bahwa dia menahan sesuatu yang hebat. Dadanya bergetar kencang. Dia masih terisak sambil mengelus bulu-bulu ku. Aku mendengkur, karna Lily mengusap usap daguku. Kugoyang-goyangkan ekorku yang lebat dan hitam. Tak tahu mesti apa lagi.

“ adam…kenapa sekarang jarang telpon aku ya tonk…smsku juga jarang dibalas?”nanar matanya menatap cermin dengan sedih.aku hanya bisa mengeong…bergelung dan menikmati elusanmu Lily..meow.

ah..sudah kutebak..pasti soal adam. Manusia dari jenis Lily tapi disebut laki-laki. Mereka biasanya berambut pendek dan tidak mempunyai buah dada. Mereka kurang lembut dan hangat. Tak seperti Lilyku.

Meow...Heran deh..bisa-bisanya adam membuat tuan putriku nangis lagi. Ini udah yang… meow…kesekian kali. Padahal Adam berada jauh dari kota ini meow. Adam ada di kota dimana aku lahir. Jogjakarta.

Meow…Aku menjilat jilat bulu kaki depan.

Beberapa minggu ini, Lily sering kali begini, lebih sering kudapati dia mengecek sebuah benda yang dinamakan handphone dengan wajah muram. Entah benda apa itu, tapi benda itu bisa mengeluarkan suara Adam atau suara-suara manusia yang tak ada disini. Memang sudah lama aku tak mendengar suara adam dari benda itu..meow…

Sekilas kulihat dari sudut mataku…Llily menghapus air matanya, ku tatap wajah ayu itu. Dia tersenyum,”ah.pasti mas Adam masih sibuk mengurus organisasinya, Lily harus sabar ya tonks, Llily ndak boleh nangis…” terdiam sesaat, bibirnya bergetar hebat,”...tapi Llily kangeeeen sama mas Adam,.” ,”meooong..”jawabku (terjemahan: ..udaaah putusin aja >,<).

Lily beranjak, aku terkaget dan lompat.huh..gak bilang bilang mau berdiri. Aku menjilat jilat kaki depanku.

“Lily mau shalat istikharah…mau ambil wudhu, Tonk jangan ganggu ya”kata tuan putri sambil menggelung lengan dasternya hingga di atas sikut. Oke..oke…aku bobok diluar deh Ly…jangan nangis lagi ya..”

Dengan seksinya aku mengangkat ekorku, berjalan perlahan keluar kamar.

Aah..makan lagi ah….

aku berlari ke dapur,langsung menyambar “piring”yang masih ada makanannya.

Nyam..nyam…

I’m just a cat…..

3 malam sebelumnya…..

Braaak….!

Pintu kamar dibanting Lily sedikit keras. Aku yang sedang bermalas-malasan di kamar belakang pun terlonjak kaget. Mendongak ke atas melihat tuan putriku yang sedang menempelkan benda bernama handphone di telinganya. Wajahnya merah menahan tangis. Haduuuh…nangis mulu ah si Lily. Aku kembali bergelung, sambil tetap mendengarkan Lily.

“..mas Adam...hallo?..mas…dengerin dulu...kok gitu sih...salah Ly apa mas?”, diam sejenak,” …..iya Ly tau, Ly juga gak ngelarang mas Adam main sama temen-temen, tapi Ly kan pengen sehari mbok ya di telepon, nanya kabar kek, atau paling ndak sms lah”, berhenti lagi,” iya….hallo..mas…? mas..? hallo?? Mas adam?” Lily terkejut, air matanya sudah berlinang, tinggal sedetik lagi untuk jatuh. Suara Adam tak terdengar lagi.

Aku mendongak, kali ini sembari menghampirinya. “meow…” sapaku lirih. Lily tak menoleh, dia merosot, terduduk, satu tangannya memeluk kakinya, sambil menahan tangis,dan satunya lagi membekap mulutnya sendiri.hmm..mungkin takut ketahuan ayah ibunya. Wajahnya benar-benar merah dan basah. Lily terlihat sangat kaget diperlakukan seperti itu oleh kekasihnya.

Lirih lirih kudengar dia berkata sesuatu,” astagfirullahhal’adzhim...astagfirullahal’adzhim..Allah…” terucap dari bibir mungilnya.

Aku tak tahu apa artinya, namun sepertinya kata-kata ajaib, karna setelah mengucapkan itu, perlahan Lily berhenti menangis.tinggal isaknya sekarang. Aku mendekat dan mengusap usap kepalaku ke kakinya. Lily tersenyum sambil menahan tangis,

” aku perempuan kurang baik ya tonks? Aku terlalu mengekangkah tonks? Cukup seminggu mas gak hubungi aku, aku tahan, aku sabar…kok diginiin sama mas, dah hampir 2 minggu..huhu…aku kurang baikkah buat dia?huhu..”

walaaah..kok malah jadi nangis lagi…bingung aku. Gak kok Ly, kamu sahabatku yang terbaik, kamu sayang sama aku” aaah..aku harap aku mampu ucapkan ini dengan bahasanya.

Aku menatap matanya, kesedihan mendalam terlihat dari kedua mata coklatnya. Hmm..ya ya..aku tahu, disaat Lily ingin setia dan berniat serius, kekasihnya malah angin anginan. Huh..padahal si adam tau, Ly kemarin dah dilamar sama dua orang sekaligus. Sama orang yang lebih segalanya dari adam. Tapi dasar Lily, malah milih kamu yang memang tak berusaha melepasnya kala itu, kesetiaan yang berujung kesedihan..hmm…manusia bilang ini cinta.

“Lily ndak boleh sedih ya Tonks…Lily pengen lulus ujian cinta kali dari Allah…Lily sayang sama mas Adam. Mmh..mas adam orang baik kok Tonks... Lily yang harus banyak ngertiin mas adam. Lily gak boleh nuntut lagi. Lily capek main-main, Lily pengen serius. Lily sayang sama mas Adam..huhu”

Tangisnya pecah seketika, masih sambil mengelus elus tubuhku…sekarang Lily terduduk disampingku.

“meow…”, Kok aku sedih ya…huuft..Aku gak tahu harus bilang apa, Cuma bisa diam disana sambil mengeong..

Setidaknya menemani Lily dalam kesedihannya,

Demi persahabatan ajaib antara aku dan Lily.



salam hangat, TONKS




Tidak ada komentar:

Posting Komentar