Sabtu, 03 April 2010

-SaLsaBiLLa 13—*KIRANA*


Bismillahirahmahmaannirrohiim…

In the Name of Allah.. The Most gracious…The Most Merciful…



berikan lelakiku kebahagiaan Ya Allah..

berikan kesejahteraan dan kedamaian dalam hidupnya,

yang tak bisa kuberikan saat ia bersamaku.

terima kasih Ya Rahmaan...aku pernah dicintai laki-laki sebaik itu...

terima kasih Ya Rahiim...atas segala perhatian, sorot mata dan kehangatan cintanya selama ini,

sungguh ia kan selamanya istimewa dihatiku,

aku tahu sebenarnya dia baik dan sangat penyayang,

tapi mungkin saat ini tak bisa ia berikan lagi untukku,

dan aku tak sanggup tuk hadapi lagi…

kalau dia mau aku, dia tahu bagaimana mempertahankanku....

maafkan aku yang tak kan pernah bisa lagi mendampinginya...


Ya Dzal Jalaali Wal Ikroom

kuatkan hatiku atas hilangnya ia dari takdirku…”

-2 April -

“huuft..bego…dasar wanita..sudah pun diperlakukan begini..

masih juga tak bisa membencinya, kalo aku sih sudah benar-benar kutinggalkan”, batin Kiran kesal. Menutup buku tebal berdebu yang belum selesai dibacanya.

Sebuah buku harian lawas berwarna hitam klasik setebal tiga cm. Entah milik siapa, itu bukan tulisan ayah atau pun bundanya. Tiga hari yang lalu Ia menemukan buku itu di kardus gudang rumah. Pindahan rumah baru orang tuanya benar-benar menyita tenaga.

“ kiran..”,

sebuah suara lembut menyapanya, Kiran tersentak, lalu dengan tergesa-gesa ia memasukkan buku itu kebawah bantalnya, dan menoleh ke belakang, Kiran tersenyum,

“ eh..bunda..”,

seorang wanita anggun paruh baya menghampirinya.

“ Yuk..maem..ayah dah nungguin tuh dibawah, abis maem katanya mo nemenin ayah nonton bola..uuhhmm..apa itu tim favorit kalian..inter yah..” kata bunda, Kiran nyengir sambil mengangguk.

Wanita berjilbab itu mengelus rambut panjang Kiran. Kiran pun beranjak sambil melirik buku di bawah bantal yang menyumbul sedikit, ”mmmh..gak bakal keliatan deh” ,batinnya,

“ Yuk kebawah bun…”

Kiran mendahului bundanya dengan setengah berlari ke bawah. Dibawah, ayahnya sedang menunggu sembari membaca Koran bola favoritnya.

Bunda hendak beranjak dari tempat tidur Kiran, namun tiba-tiba tatapannya tertuju pada ujung buku dibawah bantal, mmh…seperti sesuatu yang dahulu sangat akrab dengannya.

Perlahan di raihnya, sang bunda pun terkejut,

“Astagfirullah!”, pekiknya terkejut melihat buku ditangannya.

Di baliknya buku itu lalu di dapatkannya sebuah nama yang dulu akrab di hidupnya,

……---SALSABILLA---….

tanpa sadar air matanya pun menetes.

“…buku harianku…”lirihnya,

* THE END*

2 komentar: