Sabtu, 29 Mei 2010

Marcha.....

"Cha...jangan terlalu kebawa perasaan lah, pake logika juga,

dia udah ngehancurin hati loe banget tapi kok loe masih sayang ma dia,

kaya' nggak punya harga diri aja"

sedikit tersentak Marcha membaca ulang balasan chatting dari teman cowoknya. suasana sepi di cafe itu semakin membuatnya merasa menjadi terdakwa. alunan musik jazzy ceria pun tak mampu menenangkan kegundahannya.

padahal pagi ini cerah, secerah hati Marcha tadi pagi hingga memutuskan menjadi pelanggan pertama yang datang di cafe langganannya ini. Tadi rencananya Marcha ingin menyusun beberapa skrip untuk novel terbarunya, sembari membuka facebook, ternyata Zaldi menyapanya via chat, sudah lama sekali mereka tak bertemu, mungkin ada 3 tahun, dan bergulirlah obrolan ringan mereka hingga pada topik satu itu, Marcha lalu mencurahkan isi hatinya pada sahabat waktu kuliahnya, juga sahabat Adam,kekasihnya...mantan kekasihnya.

,sadis memang,tapi ini realitanya,benar apa yang kau katakan Di.., batin wanita itu dengan wajah sedih, tertegun memandang layar notebooknya. secangkir capucinno panas masih mengepul panas disampingnya.

,ya...aneh..hati ini aneh.., gw kenapa sih!!, Marcha menggigit bibirnya, lalu membaca tulisan Zaldi lagi,

"maaf kalau kata-kata gw nyakitin hati lo, gw cuman gak mau lo terus nikmatiin rasa sedih, sementara dia aja sekarang udah gak mikirin elo Cha..."

;ah..iya..dia aja udah gak pernah mikirin gw pastinya, Marcha mengulum senyum, mulai menekan nekan tuts keyboard notebooknya.

"gpp kok Di...thanks dah diingetin. pasti Allah yg ngirim elu bwat shockterapi in gw....walo gw udah tau semua itu..semua atas ijin Allah.mungkin Allah mo kasih pelajaran bwat kami yg sempat tak bersyukur atas hubungan ini.justru menyalahgunakan rasa yg telah diberi sang Rabb, sekarang ada saat gw bs kuat dan tangguh menghadapi semua, namun ada kalanya gw diposisi sangat2 rapuh, gw seorang wanita Di..beda dengan Adam..yang bilang ini juga sakit untuk hatinya namun gw yakin tetap bisa tertawa...doain aja semoga dengan hidup gw yg baru..gw bisa terus tangguh dan menjadi kuat tanpa Adam..."

sent..

Zaldi membalas, " harus itu...! Adam aja bisa tanpa elo! pasti lo juga bisa tanpa Adam! ^_^ "

nyuuuut..., iya...dia aja bisa tanpaku..

Marcha tersenyum walau dengan setetes air mata yang jatuh, " iya Di..doain gw ya^^"

"yup..pasti :)"

tak lama Marcha menutup notebook kesayangannya, lalu menghabiskan capucinno yang sudah setengah dingin sampai habis, dan beranjak pergi dari cafe kesayangannya....


melanjutkan hidup di awal pagi yang indah...





1 komentar: