Sabtu, 15 Mei 2010

"mulai sekarang tiap kenangan adalah mas...." kata pria itu.





mataku hampa memandang ke depan...deretan pohon pinus mini berjejer rapi dan sisa sisa hujan menitik dari at
ap ruang tamu kostku.. disebelahku hanya ada kamu, pria pilihan hati kecilku, pria yang entah mengapa justru kupilih dari pada kekasih kesayanganku yang telah menemaniku 3,5 tahun lamanya, antara kesal pada diri sendiri dan dirinya,

"aku benci jogja...tiap kelok jalan ada dia....ada kenangan tentang dia.." lirihku, air mataku jatuh...satu..dua...

pria itu tiba-tiba menghapus air mata dipipiku dan itu membuatku meliriknya, tulusnya sorot matamu mas...tapi entah mengapa malam ini aku sangat bersedih.
"mulai sekarang mas yang akan menggantikan..k enangan tiap jalan di jogja, adalah sama mas, lama-lama pasti hilang...yang diingat cuma mas"
katamu lembut sambil tersenyum.

"apa bisa mas?"tanyaku.

mata coklatmu berbinar dan senyummu merekah,
"pasti bisa..."
kuhapus sisa air mata dipipiku,

tersenyum pada pria tampan disebelahku.

Ya Allah semoga pilihanku ini tak salah. kurasa tak kan salah.
.....
........ ternyata mas benar-benar mencintaiku.

tak hanya karna cinta yang ia tawarkan,
tapi senyum dan ketulusan pria itu meluluhkan hatiku,

tak pernah di
cintai sedalam ini,
tak mudah membuatku jatuh cinta,
tapi imannya sanggup menggoyahkan cinta lamaku...

..aku butuh imam yang menyejukkan hatiku,

ya..aku butuh imam yang mampu mencintaiku seperti pria ini,
ya..ya..pasti hatiku tak salah pilih... mulai sekarang ingin benar-benar mencintai pria ini...
aku tersenyum..bersyukur atas kasih sayang yang Tuhan beri melalui pria ini untukku..

"mas...","hmm..."

"....sayang mas..."

dia tersenyum,

"....sayang sa juga..."



terima kasih atas cinta lelaki itu Ya Allah
ijinkan hati ini mendampinginya..
sampai kapanpun.

malam itu dingin sehabis hujan,
namun entah mengapa kehangatan menyeruak dadaku...


happy ending...

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. dan itu benar-benar terjadi..sekarang tiap kelok jalan adalah dia, tiap jengkal hanya ada kenangan bersamanya. tiap mushola atau mesjid yang sering kusinggahi di jogja adalah bersamanya. terima kasih mas..
    sayang mas sekarang sudah tidak ada..

    BalasHapus